Mengenal COVID Test : Perbedaan Rapid Test dan Swab Test

Mengenal COVID Test : Perbedaan Rapid Test dan Swab Test
img by: Pixabay / geralt

Perbedaan Rapid Test dan Swab Test – Coronavirus Disease atau biasa disebut dengan COVID-19 sudah menyebar di berbagai negara. Sampai saat ini, kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai angka 43,803 kasus positif terkomfirmasi. Dari 43,803 yang terkomfirmasi, sebanyak 17,349 kasus sembuh dan 2,373 kasus meninggal.

Beberapa hari yang lalu, kasus positif COVID-19 di Indonesia melonjak naik. Untuk 6 hari terakhir, dari tangga 14 – 19 Juni 2020, kasus hariannya adalah 857, 1,017, 1,106, 1,031, 1,331 dan 1,041 kasus. Penambahan kasus di Indonesia masih fluktuatif, belum ada tanda-tanda penurunannya. Oleh sebab itu, pemerintah menggencarkan covid test guna melacak persebaran virus Corona ini.

Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengetes apakah seseorang terkena COVID-19 atau tidak, yaitu dengan cara rapid test dan polymerase chain reaction (PCR). Apa aja sih yang membedakan antara keduanya? Yuk disimak.

Pengertian Rapid Test dan Swab Test (PCR)

Covid-19 Test
Sumber gambar: Pixabay / fernandozhiminaicela

Sebelum masuk pembahasan mengenai perbedaan antara rapid test dan swab test, apasih pengertian dari masing-masing test tersebut?

Yang pertama adalah rapid test. Rapid test adalah metode deteksi dini antibodi (IgM dan IgG) yang dihasilkan oleh tubuh untuk melawan virus. Antibodi ini akan secara alami terbentuk ketika terdapat virus dalam tubuh seseorang. Nah virus yang dimaksud adalah corona virusdesease atau biasa disebut dengan COVID-19.

Apabila seseorang terkena virus, antibodi tersebut akan terdeteksi akan tetapi proses pembentukan antibodi tersebut tidak instan. Pembentukan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama sampai beberapa minggu sehingga keakuratan dari test ini bisa dibilang rendah.

Yang kedua adalah polymerase chain reaction (PCR) atau bisa disebut swab test.  Swab test adalah pemeriksaan virus COVID-19 dengan mengambil sampel lendir dari saluran pernafasan (hidung). Sampel yang sudah diambil kemudian akan diperiksa di lab untuk memastikan apakah ada gen virusnya atau tidak. Metode ini bisa dibilang jauh lebih akurat dibanding dengan rapid test.

Perbedaan  Rapid Test dan Swab Test

Rapid test dan Swab test ini berbeda loh, apa aja sih perbedaannya? Yuk simak.

Jenis Sampel yang Diambil

Yang pertama yaitu jenis sampel yang diambil. Dalam rapid test, sampel yang diambil adalah darah. Metode yang dilakukan adalah dengan memeriksa antibodi IgG dan IgM yang terdapat dalam darah.

Apabila di dalam tubuh terdapat infeksi virus, maka akan terjadi peningkatan IgG dan IgM. Apabila seseorang yang menjalankan rapid test ini dinyatakan positif, maka orang tersebut harus dilanjutkan dengan di swab test.

Sedangkan, untuk swab test, sampel yang diambil adalah lendir yang berasal dari tenggorokan maupun dari hidung. Hasil akhir pada test ini adalah hasil yang akurat apakah seseorang terkena COVID-19 atau tidak.

Waktu untuk Mendapatkan Hasil

Waktu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil rapid test membutuhkan waktu sekitar 15 menit saja, sedangkan swab test membutuhkan waktu beberapa jam hingga hari.

Hasil rapid dan swab test (PCR) juga bisa membutuhkan waktu yang lama apabila kapasitas laboratorium pengujiannya penuh.

Yang diprioritaskan Untuk Menjalani Rapid Test dan Swab Test

Dikarenakan alat test yang terbatas, maka terdapat kriteria orang yang diprioritaskan untuk menjalani rapid test dan swab test. Berikut ini adalah kriterianya:

Kriteria yang Diprioritaskan Menjalani Rapid Test

Kriteria yang pertama adalah untuk rapid test, diantaranya yaitu:

  1. Orang dalam pantauan (ODP) yang memiliki gejala COVID-19 seperti demam (suhu >38°C), batuk, pilek, dan sesak nafas serta pernah berpergian dari dan/atau ke wilayah merah.
  2. Orang yang pernah kontak fisik dengan pasien dalam pantauan (PDP)
  3. Pekerja yang beresiko tinggi terkena COVID-19 akibat banyak melakukan kontak fisik dengan orang lain seperti petugas kesehatan, TNI, polisi, pejabat, pedagang, dan lain-lain.
  4. Orang yang memiliki riwayat kontak fisik dengan pasien yang terkomfirmasi positif COVID-19.

Kriteria yang Diprioritaskan Menjalani Swab Test

Sedangkan, kriteria untuk orang yang diprioritaskan menjalani swab test sebagai berikut:

  1. Pasien yang rapid test nya positif (reaktif)
  2. Orang dalam pantauan (ODP)
  3. Pasien dalam pengawasan (PDP)
  4. Orang yang pernah kontak fisik dengan pasien terkomfirmasi positif COVID-19.

Covid Test Melalui Halodoc

Halodoc Logo
Halodoc Logo

Halodoc merupakan aplikasi kesehatan yang memberikan kemudahan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan berbasis daring (dalam jaringan) melalui sebuah aplikasi. Saat pandemi COVID-19 seperti ini, Halodoc juga menyediakan layanan rapid test drive thru yang bisa didapatkan di daerah terdekat.

Untuk bisa mendapatkan fasilitas layanan tersebut, kita diharuskan mendaftar di aplikasi Halodoc dan melakukan pesanan serta melakukan pembayaran terlebih dahulu. Biaya yang dibebankan berbeda-beda tergantung dari instansi rumah sakit nya masing-masing. Bukti SMS akan terkirim yang berisi jadwal covid test tersebut. SMS tersebut harus ditunjukkan kepada petugas ketika akan melakukan test.

Penutup

Stay at Home
Sumber gambar: Pixabay / geralt

Penambahan kasus terkonfirmasi positif di Indonesia masih fluktuatif. Sebagai masyarakat, kita harus saling membantu untuk mengurangi penyebaran COVID-19 ini. Mungkin di beberapa daerah sudah diberlakukan new normal, akan tetapi untuk daerah yang masih zona merah diharapkan untuk tidak keluar rumah terlebih dahulu.

Lalukan aktivitas sebisa mungkin dari rumah saja, sehingga resiko tertular COVID-19 pun juga rendah. Apabila kalian bosan #dirumahaja, mungkin bisa melihat artikel mengenai Aktivitas yang Dapat Dilakukan Saat #DiRumahAja.

Semoga pandemi COVID-19 ini bisa cepat selesai dan kita dapat menjalani aktivitas seperti biasanya lagi, Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat!

Mahasiswa yang suka menulis dan bercerita.