Semi Kencan – Halo, kali ini artikel yang diunggah yaitu mengenai karya sastra, lebih tepatnya cerpen atau cerita pendek. Cerita pendek Semi Kencan ini menceritakan pertemanan antara dua remaja yang sedang jalan berdua di sebuah Mall.
Cerita pendek ini hanyalah karya fiksi. Apabila ada kesamaan nama, tempat, maupun waktu adalah hal yang tidak di sengaja. Selamat membaca~
“Aku kesel sama film nya, masa ujug-ujug hilang semua sih!” gerutu ku waktu keluar dari gedung bioskop.
“Ya kalo nggak suka hilang semua, tinggal kamu ctrl+z saja.”
“Hah? Gimana?”
“Kan di undo.”
“Eemmmm, ketawa jangan?” ucapku yang sudah terkekeh geli, sebenarnya tidak lucu, tetapi entah mengapa bersamanya terlalu membahagiakan sampai apa yang ia lakukan sanggup membuatku tersenyum lebar.
“Kamu sudah ketawa kok.”
“Ya itu kan karena kamu yang bilang.”
“Aku juga jadi ikut senang.”
“Kenapa?”
“Karena kamu yang tertawa,” ucapmu sambil tersenyum menatapku.
Lalu kita pun saling tatap dan tersenyum. Kita mengobrol dan tertawa, sampai hari mulai larut pun tak terasa.“Kamu pulang nya gimana? Aku kesini kan nggak bawa kendaraan.”
“Hmm nggak tahu, sepertinya aku naik ojek online saja, orang di rumah nggak ada yang bisa menjemput kayaknya.”
“Yasudah aku pulang ya.” Sembari mengambil langkah seolah-olah ingin pergi.
“Ihh kok pulang?” ucapku dengan nada tak ingin di tinggal.
“Ihh kok dilarang?” jawabnya dengan meniru nadaku, menyebalkan.
“Ihh jangan ikutan dong!”
Dia tertawa, ya begini lah aku ketika bersamanya, manja.
“Iya, iya. Aku nemenin kamu sampai abang ojeknya dateng. Lagian sudah gelap, nggak mungkin juga aku ninggalin kamu sendirian.”
“Dih kok balik?”
“Oh jadi nggak mau? Yasudah aku pulang.”
“Ehh ya jangan…”
Dia pun tertawa lagi, dia memang suka menggoda ku, menyebalkan. Akhirnya ia pun menungguku sampai jemputanku datang.
“Aku pulang ya…” pamitku sebelum naik ke jok motor.
“Iya…”
“Sudah nih?”
“Ya terus mau apa?”
“Nggak mau ngomong apa gitu?”
“Mas, anterin orang ini sampe rumah ya. Kalo dia ribut kebutin aja, nanti juga takut,” ucapnya kepada mas yang akan menghantarkanku pulang ke rumah.
“Ih, bukan nya di suruh hati-hati malah disuruh kebut. Gimana sih!”
“Mas, hati-hati ya bawa motornya. Dia wanita tersayangku,” bisiknya kepada mas-mas itu, dan membuat mas-mas tersebut tersenyum malu.
“Kamu ngomong apa sih?” tanyaku.
“Sudah naik saja. Sudah malam.”
Aku hanya mengiyakan nya.
Sesungguhnya aku mengetahuinya, tetapi aku kembali memastikan, karena kita pun sama-sama enggan uenggantuk mengungkapkan.
Semi Kencan – Oleh Sinta Intan W.
Artikel ini merupakan bagian dari rubik Sastra, dimana hal-hal yang berbau sastra seperti cerpen (cerita pendek), puisi, cerbung (cerita bersambung), dan lain-lainnya.
Cerpen mengenai Semi Kencan ini merupakan cerita pendek yang dibuat oleh Sinta Intan W. Apabila ada kritik dan saran tentang cerpen : Semi Kencan, kirim di kolom komentar ya!
Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat!
Leave a Reply
View Comments